Chemiebrain : Laju Reaksi

by - February 01, 2019





Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh....

Oke guys, bertemu lagi dengan saya, di Fantastic midbrain....
Kali ini kita akan membahas materi mengenai laju reaksi...
Laju reaksi? Apa sih itu? Bentar.. Laju? Kayak penah dengerkan? Laju loh.. itu tu..
(Lapak sebelah) yap, benar.. kali ini kita akan membahas laju atau disebut juga kecepatan kayak di fisika, namun disini tuh bedanya kita akan mengukur laju dari sebuah reaksi loh..
Penasaran? Pasti penasaran lah...
Oke langsung saja kita ke materinya J

A. Pengertian dan Hukum Laju Reaksi
            Laju Reaksi dalam kimia dapat dinyatakan sebagai berikut:
            Pereaksi (reaktan) → Hasil reaksi (produk)
            Kemudian dapat diartikan sebagai: Berkurangnya jumlah pereaksi untuk tiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk tiap satuan waktu. Satuan untuk laju reaksi adalah mol/liter detik atau Molaritas/detik.
            Apabila ada reaksi :
            aA + bB → cC + dD
            maka lajunya untuk tiap senyawa atau unsur adalah:
            Rumus
            Keterangan:
·         Tanda negatif menunjukkan reaktan yang semakin berkurang tiap waktu/ sekon.
·         Tanda positif menunjukkan produk yang semakin bertambah tiap waktu/ sekon.
            Untuk hukum laju reaksinya sendiri dapat dirumuskan sebgai berikut:
            Contoh terdapat sebuah reaksi:
            aA + bB → cC + dD
            Maka rumus dalam hukum laju reaksinya adalah:
            Rumus
            Keterangan:
  • k merupakan tetapan laju reaksi yang nilainya tetap
  • x dan y merupakan orde dari masing-masing senyawa/ unsur
  • apabila ditanyakan tingkat reaksi total atau orde reaksi total, maka itu adalah x + y
            Nilai k dapat berubah sesuai dengan tingkat(orde) reaksi totalya. Berikut beberapa kurva tentang pengaruh orde reaksi terhadap konsentrasi dan laju reaksi:
            Gambar 1
            Terlihat pada orde reaksi nol, konsentrasi pereaksi tidak nerpengaruh terhadap laju reaksi.
            Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika penghitungan laju reaksi:
1.      Hukum laju reaksi hanya dapat dilakukan melalui beberapa percobaan (eksperimen) dengan menetukan laju reaksi dari konsentrasi awal akan diperoleh orde awal dapat diperoleh persamaan laju reaksi ke 1, kemudian laju reaksi dari konsentrasi ke dua akan diperoleh orde ke 2 dan diperoleh persamaan laju reaksi ke 2, dan seterusnya, kemudian dengan beberapa eliminasi akan diperoleh ketetapan dan orde dalam percobaan.
2.      Tingkat reaksi merupakan pangkat dari konsentrasi awal pereaksi, bukan hasil reaksi.
3.      Tingkat reaksi tidak ada hubunganya dengan koefisien persamaan reaksi.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi
  1. Luas Permukaan
            Semakin besar luas permukaan, maka laju reaksi akan semakin cepat. Dapat dilihat ketika kita sedang melarutkan gula pasir dengan gula batu pada teh atau kopi, disana kita dapat melihat gula pasir aka lebih cepat larut dibanding gula batu, hal itu dikarenakan luas permukaan sentuh gula pasir lebih luas disbanding gula batu, apalagi bila kita menggunakan gula halus akan sangat cepat larutnya.
  1. Konsentrasi zat
            Semakin besar konsentrasi suatu zat, maka laju reaksinya akan semakin cepat. Dapat kita lihat pada saat orde reaksinya orde total reaksinya 2 akan terlihat laju reaksi akan meningkat sebanyak fungsi kuadrat untuk tiap konsentrasi.
  1. Suhu
            Semakin besar suhu suatu sistem pada reaksi, maka laju reaksi akan semakin cepat. Dapat dilihat ketika kita melarutkan gula pada air hangat akan lebih cepat dibandingkan air biasa. Oleh karena itu, jika ada kenaikan suhu sebesar ∆T⁰C menjadikan reaksi berlangsung n kali lebih cepat atau dapat dirumuskan sebagai :
Rumus
  1. Katalis
            Fungsi katalis pada laju reaksi dapat meningkatkan laju reaksi dan tidak akan mempengaruhi hasil reaksi.


C. Tumbukan dan laju reaksi
            1. Tumbukan dan konsentrasi awal pereaksi
            Pada suatu zat terdapat partikel-partikel, semakin besar konsentrasi suatu zat, maka akan semakin banyak pula partikel-partikel suatu zat. Oleh karena itu dapat dikatakan semakin banyak tumbukan efektif, maka laju reaksi semakin cepat.
2. Tumbukan  dan luas permukaan
            Semakin besar luar permukaan, maka peluang terjadinya tumbukan semakin besar, berarti terjadinya laju reaksi akan semakin cepat.     
3. Tumbukan, suhu dan luas permukaan
            Semakin tinggi suhu, energi kinetik partikel semakin besar, maka peluang tumbukan semakin besar, berarti laju reaksi semakin cepat.


D. Cara mengendalikan laju reaksi untuk mencegah kerusakan pangan
1.  Menyimpan pangan pada suhu rendah, misalnya dilemari es atau pendingin lainnya.  
            Suhu rendah akan membuat reaksi penguraian pangan melambat pembusukan.
2.  Menyimpan bahan pangan pada ruang bebas oksigen .
            Oksigen merupakan oksidator kuat terhadap bahan pangan, jika dihambat, maka reaksi penguraian pangan pun akan terhambat.
            3.  Penambahan bahan pengawet pada makanan
            Penambahan bahan pengawet ini berfungsi untuk menghambat kerja enzim yang dibutuhkan bakteri atau jamur. Jadi, bakteri sulit berkembang biak..
            4.  Penambahan asam atau garam pada makanan
            Penambahan ini menyebabkan enzim yang emempercepat laju reaksi perusakan pangan tidak dapat berkeja secara optimum sehingga menghambat kerrusakan bahan pangan.

Soal:

(SBMPTN/2016/236)
1.  Berdasarkan reaksi berikut:
     Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-
     Bila pada saat tertentu laju pembentukan Be(OH)42- adalah 6,0 mol L-1 s-1, maka laju penguraian OH- adalah...
(A) 2,0 mol L-1 s-1
(B) 3,0 mol L-1s-1
(C) 6,0 mol L-1 s-1
(D) 12,0 mol L-1 s-1
(E) 36,0 mol L-1 s-1
Jawaban         : D
Pembahasan    :
Diketahui        :
Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-
v Be(OH)42-     : 6 mol L-1 s-1
Ditanyakan:  v OH- =...?
Jawab              :
  • Menyetarakan reaksi:
Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-
Menjadi:
Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-  (Ternyata sudah setara)
  • Mencari laju OH-,dengan menggunakan perbandingan koefisien:
$ \text{r ditanyakan}^{-} = \frac {\text{koefisien yang ditanyakan}} {\text{koefisien yang diketahui} } \times \text{r yang diketahui} $

$ \text{r OH}^{-} = \frac {\text{koefisien OH}^{-}} {\text{koefisien Be}(\text{OH})_{4}^{2-} } \times \text{r Be}(\text{OH})_{4}^{2-} $

$ \text{r OH}^{-} = \frac {2} {1} \times 6 $

$ \text{r OH}^{-} = 12 \text{ mol L}^{-1} \text{s}^{-1} $

Jawaban D

(SBMPTN/2014/523)
2.  Pada temperature 500K laju reaksi:
     NO2(g) + CO(g) → NO(g) + CO2(g)
     Disajikan dalam grafik berikut
    Grafik
     Berdasarkan grafik tersebut, maka laju reaksinya adalah
(A) r = k [NO]
(B) r = k [NO2]2
(C) r = k [CO]
(D) r = k [NO2] [CO]
(E) r = k [NO­­2] [CO]-1
Jawaban         : A
Pembahasan    :
Diketahui        :
grafik diatas
Ditanyakan      : persamaan laju reaksi =...?
Jawab              :
  • Pada grafik diatas diperoleh orde x milik konsentrasi NO2 adalah 0, dan orde y milik konsentrasi CO  adalah 1
  • Masukkan pada persamaan laju reaksi:
V =
 (UM-UGM/2017/813)
3. Jika diketahui data percobaan laju reaksi A + B → C + D  sebagai berikut:
[A] (M)
[B] (M)
V (M/s)
0,1
0,1
0,05
0,1
0,2
0,10
0,2
0,4
0,80
     Maka laju reaksi saat konsentrasi [A] = 0,4 M dan [B] = 0,8 M adalah..
(A) 1,2 M/s
(B) 1,6 M/s
(C) 2,4 M/s
(D) 3,2 M/s
(E) 6,4 M/s
Jawaban         : E
Pembahasan    :
Diketahui        :
Percobaan:
[A] (M)
[B] (M)
V (M/s)
0,1
0,1
0,05
0,1
0,2
0,10
0,2
0,4
0,80

Ditanyakan      : laju reaksi {pada saat [A] = 0,4 M dan [B]} = 0,8 M =...?
Jawab              :
  • Mencari orde x dengan melihat percobaan pada tabel [A], melihat nilai konsentrasi yang sama

(UM-UGM/2017/713)
4. Diketahui data Percobaan penentuan  orde reaksi sebagai berikut:
No
[X] (M)
[Y] (M)
Waktu Reaksi
(menit)
1
0,1
0,1
16
2
0,1
0,2
18
3
0,4
0,4
1

    Waktu reaksi pada saat konsentrasi [X] dan konsentrasi [Y] masing-maisng 0,2 M adalah...
(A) 2 menit
(B) 3 menit
(C) 4 menit
(D) 5 menit
(E) 6 menit
Jawaban         : C
Pembahasan    :
Diketahui        :
No
[X] (M)
[Y] (M)
Waktu Reaksi
(menit)
1
0,1
0,1
16
2
0,1
0,2
18
3
0,4
0,4
1

Ditanyakan      : Waktu reaksi pada saat [X] dan [Y] adalah 0,2 M =...?
Jawab              :

­­­(UM-UGM/2017/813)
8.         Laju reaksi semakin besar dengan penggunaan katalis.
                                    SEBAB
            Katalis dapat meningkatkan energi aktivasi suatu reaksi.
Jawaban         : C (pernyataan benar dan alasan salah)
Jawab              : Pernyataannya itu benar, tapi alasan nya salah. Karena katalis akan menurunkan                   
                           energi aktivasi. Jadi jawabannya C

2Oke, kita langsung ke contoh soalnya
Jadi, jawabannya A

LAJU REAKSI



Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh....

Oke guys, bertemu lagi dengan saya, di Fantastic midbrain....
Kali ini kita akan membahas materi mengenai laju reaksi...
Laju reaksi? Apa sih itu? Bentar.. Laju? Kayak penah dengerkan? Laju loh.. itu tu..
(Lapak sebelah) yap, benar.. kali ini kita akan membahas laju atau disebut juga kecepatan kayak di fisika, namun disini tuh bedanya kita akan mengukur laju dari sebuah reaksi loh..
Penasaran? Pasti penasaran lah...
Oke langsung saja kita ke materinya J

A. Pengertian dan Hukum Laju Reaksi
            Laju Reaksi dalam kimia dapat dinyatakan sebagai berikut:
            Pereaksi (reaktan) → Hasil reaksi (produk)
            Kemudian dapat diartikan sebagai: Berkurangnya jumlah pereaksi untuk tiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk tiap satuan waktu. Satuan untuk laju reaksi adalah mol/liter detik atau Molaritas/detik.
            Apabila ada reaksi :
            aA + bB → cC + dD
            maka lajunya untuk tiap senyawa atau unsur adalah:
            Rumus
            Keterangan:
·         Tanda negatif menunjukkan reaktan yang semakin berkurang tiap waktu/ sekon.
·         Tanda positif menunjukkan produk yang semakin bertambah tiap waktu/ sekon.
            Untuk hukum laju reaksinya sendiri dapat dirumuskan sebgai berikut:
            Contoh terdapat sebuah reaksi:
            aA + bB → cC + dD
            Maka rumus dalam hukum laju reaksinya adalah:
            Rumus
            Keterangan:
  • k merupakan tetapan laju reaksi yang nilainya tetap
  • x dan y merupakan orde dari masing-masing senyawa/ unsur
  • apabila ditanyakan tingkat reaksi total atau orde reaksi total, maka itu adalah x + y
            Nilai k dapat berubah sesuai dengan tingkat(orde) reaksi totalya. Berikut beberapa kurva tentang pengaruh orde reaksi terhadap konsentrasi dan laju reaksi:
            Gambar 1
            Terlihat pada orde reaksi nol, konsentrasi pereaksi tidak nerpengaruh terhadap laju reaksi.
            Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika penghitungan laju reaksi:
1.      Hukum laju reaksi hanya dapat dilakukan melalui beberapa percobaan (eksperimen) dengan menetukan laju reaksi dari konsentrasi awal akan diperoleh orde awal dapat diperoleh persamaan laju reaksi ke 1, kemudian laju reaksi dari konsentrasi ke dua akan diperoleh orde ke 2 dan diperoleh persamaan laju reaksi ke 2, dan seterusnya, kemudian dengan beberapa eliminasi akan diperoleh ketetapan dan orde dalam percobaan.
2.      Tingkat reaksi merupakan pangkat dari konsentrasi awal pereaksi, bukan hasil reaksi.
3.      Tingkat reaksi tidak ada hubunganya dengan koefisien persamaan reaksi.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi
  1. Luas Permukaan
            Semakin besar luas permukaan, maka laju reaksi akan semakin cepat. Dapat dilihat ketika kita sedang melarutkan gula pasir dengan gula batu pada teh atau kopi, disana kita dapat melihat gula pasir aka lebih cepat larut dibanding gula batu, hal itu dikarenakan luas permukaan sentuh gula pasir lebih luas disbanding gula batu, apalagi bila kita menggunakan gula halus akan sangat cepat larutnya.
  1. Konsentrasi zat
            Semakin besar konsentrasi suatu zat, maka laju reaksinya akan semakin cepat. Dapat kita lihat pada saat orde reaksinya orde total reaksinya 2 akan terlihat laju reaksi akan meningkat sebanyak fungsi kuadrat untuk tiap konsentrasi.
  1. Suhu
            Semakin besar suhu suatu sistem pada reaksi, maka laju reaksi akan semakin cepat. Dapat dilihat ketika kita melarutkan gula pada air hangat akan lebih cepat dibandingkan air biasa. Oleh karena itu, jika ada kenaikan suhu sebesar ∆T⁰C menjadikan reaksi berlangsung n kali lebih cepat atau dapat dirumuskan sebagai :
Rumus
  1. Katalis
            Fungsi katalis pada laju reaksi dapat meningkatkan laju reaksi dan tidak akan mempengaruhi hasil reaksi.

C. Tumbukan dan laju reaksi
            1. Tumbukan dan konsentrasi awal pereaksi
            Pada suatu zat terdapat partikel-partikel, semakin besar konsentrasi suatu zat, maka akan semakin banyak pula partikel-partikel suatu zat. Oleh karena itu dapat dikatakan semakin banyak tumbukan efektif, maka laju reaksi semakin cepat.
2. Tumbukan  dan luas permukaan
            Semakin besar luar permukaan, maka peluang terjadinya tumbukan semakin besar, berarti terjadinya laju reaksi akan semakin cepat.     
3. Tumbukan, suhu dan luas permukaan
            Semakin tinggi suhu, energi kinetik partikel semakin besar, maka peluang tumbukan semakin besar, berarti laju reaksi semakin cepat.

D. Cara mengendalikan laju reaksi untuk mencegah kerusakan pangan
1.  Menyimpan pangan pada suhu rendah, misalnya dilemari es atau pendingin lainnya.  
            Suhu rendah akan membuat reaksi penguraian pangan melambat pembusukan.
2.  Menyimpan bahan pangan pada ruang bebas oksigen .
            Oksigen merupakan oksidator kuat terhadap bahan pangan, jika dihambat, maka reaksi penguraian pangan pun akan terhambat.
            3.  Penambahan bahan pengawet pada makanan
            Penambahan bahan pengawet ini berfungsi untuk menghambat kerja enzim yang dibutuhkan bakteri atau jamur. Jadi, bakteri sulit berkembang biak..
            4.  Penambahan asam atau garam pada makanan
            Penambahan ini menyebabkan enzim yang emempercepat laju reaksi perusakan pangan tidak dapat berkeja secara optimum sehingga menghambat kerrusakan bahan pangan.

Soal:
(SBMPTN/2016/236)
1.  Berdasarkan reaksi berikut:
     Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-
     Bila pada saat tertentu laju pembentukan Be(OH)42- adalah 6,0 mol L-1 s-1, maka laju penguraian OH- adalah...
(A) 2,0 mol L-1 s-1
(B) 3,0 mol L-1s-1
(C) 6,0 mol L-1 s-1
(D) 12,0 mol L-1 s-1
(E) 36,0 mol L-1 s-1
Jawaban         : D
Pembahasan    :
Diketahui        :
Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-
v Be(OH)42-     : 6 mol L-1 s-1
Ditanyakan:  v OH- =...?
Jawab              :
  • Menyetarakan reaksi:
Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-
Menjadi:
Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-  (Ternyata sudah setara)
  • Mencari laju OH-,dengan menggunakan perbandingan koefisien:
Cari
(SBMPTN/2014/523)
2.  Pada temperature 500K laju reaksi:
     NO2(g) + CO(g) → NO(g) + CO2(g)
     Disajikan dalam grafik berikut
    Grafik
     Berdasarkan grafik tersebut, maka laju reaksinya adalah
(A) r = k [NO]
(B) r = k [NO2]2
(C) r = k [CO]
(D) r = k [NO2] [CO]
(E) r = k [NO­­2] [CO]-1
Jawaban         : A
Pembahasan    :
Diketahui        :
grafik diatas
Ditanyakan      : persamaan laju reaksi =...?
Jawab              :
  • Pada grafik diatas diperoleh orde x milik konsentrasi NO2 adalah 0, dan orde y milik konsentrasi CO  adalah 1
  • Masukkan pada persamaan laju reaksi:
V =
 (UM-UGM/2017/813)
3. Jika diketahui data percobaan laju reaksi A + B → C + D  sebagai berikut:
[A] (M)
[B] (M)
V (M/s)
0,1
0,1
0,05
0,1
0,2
0,10
0,2
0,4
0,80
     Maka laju reaksi saat konsentrasi [A] = 0,4 M dan [B] = 0,8 M adalah..
(A) 1,2 M/s
(B) 1,6 M/s
(C) 2,4 M/s
(D) 3,2 M/s
(E) 6,4 M/s
Jawaban         : E
Pembahasan    :
Diketahui        :
Percobaan:
[A] (M)
[B] (M)
V (M/s)
0,1
0,1
0,05
0,1
0,2
0,10
0,2
0,4
0,80

Ditanyakan      : laju reaksi {pada saat [A] = 0,4 M dan [B]} = 0,8 M =...?
Jawab              :
  • Mencari orde x dengan melihat percobaan pada tabel [A], melihat nilai konsentrasi yang sama

(UM-UGM/2017/713)
4. Diketahui data Percobaan penentuan  orde reaksi sebagai berikut:
No
[X] (M)
[Y] (M)
Waktu Reaksi
(menit)
1
0,1
0,1
16
2
0,1
0,2
18
3
0,4
0,4
1

    Waktu reaksi pada saat konsentrasi [X] dan konsentrasi [Y] masing-maisng 0,2 M adalah...
(A) 2 menit
(B) 3 menit
(C) 4 menit
(D) 5 menit
(E) 6 menit
Jawaban         : C
Pembahasan    :
Diketahui        :
No
[X] (M)
[Y] (M)
Waktu Reaksi
(menit)
1
0,1
0,1
16
2
0,1
0,2
18
3
0,4
0,4
1

Ditanyakan      : Waktu reaksi pada saat [X] dan [Y] adalah 0,2 M =...?
Jawab              :

­­­(UM-UGM/2017/813)
5.         Laju reaksi semakin besar dengan penggunaan katalis.
                                    SEBAB
            Katalis dapat meningkatkan energi aktivasi suatu reaksi.
Jawaban         : C (pernyataan benar dan alasan salah)
Jawab              : Pernyataannya itu benar, tapi alasan nya salah. Karena katalis akan menurunkan                   
                           energi aktivasi. Jadi jawabannya C

2Oke, kita langsung ke contoh soalnya
Jadi, jawabannya A

You May Also Like

1 comments

  1. The Grand at The Grand at The Grand at The Grand at The - Mapyro
    The Grand at The Grand at 여수 출장샵 The Grand at The 여수 출장샵 Casino You can also find restaurants, 포천 출장샵 bars, 천안 출장마사지 restaurants, shops and other places to 양주 출장안마 visit in the Grand at

    ReplyDelete