Powered by Blogger.
  • Home
  • About Us
  • Our Gallery
    • Kosong
    • Kosong
    • Kosong
  • Featured
  • Privacy Policy
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email YouTube

Fantastic Midbrain



Halo semuanya~~

Syudah terlalu lama gak sih? Daku sebagai author merasakan rindu pada kalian:")
Engga deng. Yakaliii...

Engga usah rindu-rinduan, sesungguhnya rindu lebih berat daripada gaya berat:).

Nah, materi kali ini adalah gerak parabola, atau gerak peluru. Disebut gerak peluru karena biasanya, peluru ditembakkan ke atas geraknya membentuk parabola. Ya, gitu deh.

Dalam gerak parabola ini, ada baiknya kalian memahami konsep materi GLB dan GLBB dulu, karena materinya cukup berhubungan, dan masih dalam cakupan gerak kinematika.

Misal seseorang yang menendang bola hingga melambung tinggi.


Maka, kita bisa mengetahui jarak terjauh atau jarak tertinggi yang dicapai bola melalui rumus parabola. Dijabarkan vektornya pada sumbu x dan y:



Ketahuilah, bahwa benda yang bergerak memiliki resultan gaya, di mana lintasan dan kecepatannya diuraikan dengan sumbu x dan y.

Maka, persamaan matematisnya ada hubungannya dengan gerak lurus

v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
x = jarak/sumbu-x (m)
h = ketinggian/sumbu-y (m)

1. Pada arah sb-x (bergerak dengan kecepatan konstan - GLB)
    Pada saat kecepatan awal di sumbu-x,  Vox = Vo cos α. Benda yang bergerak menurut sumbu-x 
bergerak dengan kecepatan tetap, maka berlaku konsep GLB.

Untuk sumbu-x, kecepatannya adalah


2. Pada arah sb-y (bergerak dengan percepatan konstan - GLBB)
    Benda yang bergerak melambung ke atas, searah dengan sumbu-y mengalami penambahan kecepatan konstan, atau percepatan secara konstan. Sehingga, rumusnya menggunakan konsep GLBB

Untuk sumbu-y ,kecepatannya adalah 



3. Kecepatan total pada saat tertentu
Dengan menggunakan konsep resultan vektor, maka berlaku



4. Waktu Pada Ketinggian Maksimum 
Ada dua cara benda benda berada pada ketinggian maksimum.
Yang pertama ditinjau dari waktu untuk mencapai ketinggian maksimum atau ketika benda naik:


Yang kedua cara untuk menghitung waktu benda dari ketinggian maksimum atau ketika benda turun:


5. Waktu mengudara
Waktu mengudara atau melayang, sama dengan dua kali waktu puncak. Ketika suatu benda dilempar naik, maka ia akan turun juga. Dimana t-naik = t-turun. Sehingga:



6. Menghitung jarak
Untuk menghitung jarak benda secara vertikal atau sumbu-y (ketinggian maksimum)



Untuk menghitung jarak benda secara horizontal atau sumbu-x (jarak maksimum)



supaya engga ketuker rumus antara menghitung jarak dan ketinggian. Kalian lihat yang berbeda di antara kedua rumus itu adalah letak 2 pada sin.
Biar ga lupa, untuk mencari ketinggian, berarti 2 pada sin itu naik (pangkat). kemudian dibagi 2g.
Sedangkan untuk mencari jarak, rumusnya lebih sederhana. Karena jarak menempel di tanah, sehingga 2 pada sin itu menempel ke bawah (dikali).

7. Gerak Setengah Parabola
Biasanya dalam gerak parabola ini juga sering muncul soal di mana benda dilemparkan dari ketinggian di atas tebing. Kayak gini:

Balik lagi ke konsepnya. Bahwa gerak parabola akan mengalami dua macam gerak.

gerak pada sumbu-x (GLB)





gerak pada sumbu-y (GLBB)





Kenapa pada gerak setengah parabola Vx nya bukan Vo.cosα atau Vy nya bukan Vo.sinα?

Kalau kita perhatikan. Vo atau kecepatan awal pada gerak parabola biasa itu memiliki arah sebesar cosα dan sinα,
Sedangkan pada gerak parabola, kecepatan awalnya bergerak horizontal terlebih dahulu. Sehingga dengan konsep GLB, gerak tersebut memiliki Vo.

Nah itulah beberapa konsep gerak parabola. Biar lebih paham, kalian bisa aplikasikan ke soal-soal gerak kinematika yang nanti bakal aku posting di blog ini. So, see ya..


Sweet beginning but better ending. Gerak parabola mengajarkan kita bahwa hidup itu naik, dan ketika sudah mencapai titik maksimum,  ia turun. Tidak ada yang selamanya hidup di atas. Bahkan batas maksimum pun berupa titik. Maka jangan cepat puas ataupun jangan cepat menyerah dalam hidup.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Bayangkan kalau misalnya angka nol belum ditemukan sampai sekarang.
Mungkin kita menghitung cuma sampai 9, engga ada yang namanya uang 1000, engga ada temen kamu yang ulangannya dapet 100😁.

Bersyukur banget, hiasan angka nol sekarang sangat berarti dalam kehidupan.

Tapi, apa kalian tahu siapa yang pertama kali menemukan angka nol?

Ia adalah Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi. Ilmuwan Islam yang menemukan angka nol sekaligus dikenal sebagai "Bapak Aljabar".

Salah satu nasehat beliau yang dikenal sampai sekarang yaitu beliau telah didatangi  oleh seseorang yang ingin mengajukan persoalan kepadanya. 

Orang itu bertanya, "Wahai Imam apakah yang bernilai pada diri  seorang manusia itu?"  Dengan spontan Al-Khawarizmi menjawab persoalan tersebut,

"Seorang manusia itu bila dihiasi dengan akhlak yang mulia maka dia telah mempunyai angka 1 dalam hidupnya dan bila dikaruniai dengan wajah yang cantik atau tampan  ditambahi 0 pada angka satu  yang sebelumnya maka jumlahnya 10. Seterusnya bila dia mempunyai harta maka ditambahi lagi 0 pada angka sebelumnya maka jadilah angka 100.Seterusnya bila dia memiliki nasab keturunan yang mulia maka ditambahi 0 pada jumlah sebelumnya maka 1000 hasilnya. 

Coba perhatikan!, 
Nilai 0 yang ada pada sifat dan ciri-ciri tambahan manusia itu,ia akan terus meningkat berlipat ganda. Tetapi alangkah ruginya, jika nilai 0 tersebut semakin meningkat tapi tidak bersandar pada angka 1 yang berada didepannya. Ketahuilah angka 1 adalah gambaran bagi akhlak yang mulia maka sekiranya lenyap akhlak dalam diri seseorang insan tiadalah nilai sebuah kehidupan walaupun disulami dengan beribu kemuliaan.”

Al−Khawarizmi seorang yang mampu memanfaatkan kesempatan dengan sebaik−baiknya. Dengan pindah ke kota Baghdad sebagai kota pusat ilmu pengetahuan, beliau memanfaatkan kesempatan untuk meniti karir keilmuwannya.

Al−khawarizmi memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, tidak mudah puas terhadap sesuatu yang didapatkan, tekun dan pekerja keras sehingga ia menguasai berbagai bidang keilmuan.

Al−Khawarizmi selain sebagai seorang ilmuwan, beliau juga seorang yang bijak, dapat memberikan nasehat dengan filsafat matematika.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Haiii sahabat Midbrain, udah muncul lagi nih update terbaru dari blog Fantastic Midbrain...
Kemaren udah nyampe mana sih? Oh iya yang bahas mantan itu ya.. Gimana udah move on belum? Move dong move, hidup itu bukan cuma tentang dia, tapi juga tentang Matematika eaaa...

Oke, now, we will discuss about the equation and the function atau persamaan dan fungsi dari Eksponensial. Bahasan ini masih lanjutan dari kiriman sebelumnya ya, jadi nyambung gituh..
Kuyy!!


PERSAMAAN EKSPONEN
Sama seperti pada materi-materi yang lain bahwa persamaan eksponen ini
1. $a^{f(x)}=a^{p}$ maka $f(x)=p$ dengan $a>0$ dan $a\neq1$

2. $a^{f(x)}=a^{g(x)}$ maka $f(x)=g(x)$ dengan $a>0$ dan $a\neq1$

3. $a^{f(x)}=b^{f(x)}$ maka $f(x)=0$ dengan $a>0, a\neq1, b>0, b\neq0, a\neq{b}$

4. $(h{x})^{f(x)}=(h(x))^{g(x)}$ maka kemungkinannya
    
    a. $f(x)=g(x)$

    b. $h(x)=1$

    c. $h(x)=0$ asal $f(x), g(x)$ positif

    d. $h(x)=-1$ asal $f(x), g(x)$ keduanya ganjil atau keduanya genap

5. $(f(x))^{h(x)}=(g(x))^{h(x)}$ maka kemungkinannya

    a. $f(x)=g(x)$

    b. $h(x)=0$ asal $f(x), g(x)\neq0$

Contoh:

1. Akar dari persamaan $2^{3x-1}=32$ adalah ...
    (A) 2
    (B) 3
    (C) 4
    (D) 6
    (E) 8

Pembahasan :

$2^{3x-1}=32$

$\Leftrightarrow 2^{3x-1}=2^{5}$

$\Leftrightarrow 3x-1=5$
$\Leftrightarrow 3x=6$
$\Leftrightarrow x=2$     (JAWABAN A)

2. (UMPTN 1999)
     Nilai x yang memenuhi persamaan $5^{x+y}=49$ dan $x-y=6$ adalah ...
    (A) $3+\frac{1}{2}^{5}\!\log{7}$

    (B) $\frac{1}{2}(3+^{5}\!\log{7})$

    (C) $6\cdot ^{5}\!\log{49}$

    (D) $49+^{5}\!\log{6}$

    (E) $3+^{5}\!\log{7}$

Pembahasan :

$x-y=6$ maka $y=x-6$
$5^{x+y}=49$

$\Leftrightarrow 5^{x+x-6}=49$

$\Leftrightarrow 5^{2x-6}=5^{^{5}\!\log{49}}$

$\Leftrightarrow 2x-6=^{5}\!\log{49}$

$\Leftrightarrow 2x=6+^{5}\!\log{7^{2}}$

$\Leftrightarrow 2x=6+2\cdot ^{5}\!\log{7}$

$\Leftrightarrow x=3+^{5}\!\log{7}$     (JAWABAN E)


FUNGSI EKSPONEN
Fungsi Eksponen adalah fungsi yang memetakan setiap bilangan real x menjadi $a^{x}$, bentuk umumnya ditulis $$f(x)=a^{x},   (a>0, a\neq1, x\in \mathbb{R})$$
a disebut bilangan pokok atau basis
Karena a > 0, maka nilai fungsi $f(x)=a^{x}$ selalu positif atau selalu berada diatas sumbu x

1. Grafik Fungsi Eksponen dengan basis a > 1
    Fungsi eksponen $y=f(x)=a^{x}$ dengan a > 1 merupakan fungsi yang selalu naik sebab untuk $x_{2}>x_{1}$ maka $a^{x_{2}}>a^{x_{1}}$ 

Contoh :
Tentukan grafik yang menunjukkan $y=2^{x}$

Pembahasan :
Yang pertama adalah membuat tabel hubungan x dengan y

x
...
-2
-1
0
1
2
3
F(x)
...
 $\frac{1}{4}$
$\frac{1}{2}$ 
1
2
4
8

Selanjutnya adalah menggambarkannya pada koordinat kartesius





















2. Grafik Fungsi Eksponen dengan Basis 0 < a < 1
    Fungsi eksponen $y=f(x)=a^{x}$ dengan 0 < a < 1 merupakan fungsi turun karena untuk $x_{2}>x_{1}$ maka $a^{x_{2}}<a^{x_{1}}$

Contoh :
Buatlah grafik dari fungsi $y=f(x)=\left(\frac{1}{2}\right)^{x}$

Pembahasan :
Langkah yang diambil adalah sama dengan contoh sebelumnya yaitu membuat tabel kemudian digambarkan pada koordinat kartesius


x
 ...
 -2
-1 
0 
1 
2 
3 
f(x)
 ...
4 
2 
1 
$\frac{1}{2}$ 
$\frac{1}{4}$ 
$\frac{1}{8}$ 


Grafik :



















Nah, sampai disini bahasan mengenai Eksponensial... Selalu tunggu update terbaru dari Fantastic Midbrain, and keep spiritt!!!




"Tuhan menggunakan keindahan Matematika dalam menciptakan dunia"
                                                                                                                               -Paul Dirac-



Share
Tweet
Pin
Share
No comments




Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh....

Oke guys, bertemu lagi dengan saya, di Fantastic midbrain....
Kali ini kita akan membahas materi mengenai laju reaksi...
Laju reaksi? Apa sih itu? Bentar.. Laju? Kayak penah dengerkan? Laju loh.. itu tu..
(Lapak sebelah) yap, benar.. kali ini kita akan membahas laju atau disebut juga kecepatan kayak di fisika, namun disini tuh bedanya kita akan mengukur laju dari sebuah reaksi loh..
Penasaran? Pasti penasaran lah...
Oke langsung saja kita ke materinya J

A. Pengertian dan Hukum Laju Reaksi
            Laju Reaksi dalam kimia dapat dinyatakan sebagai berikut:
            Pereaksi (reaktan) → Hasil reaksi (produk)
            Kemudian dapat diartikan sebagai: Berkurangnya jumlah pereaksi untuk tiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk tiap satuan waktu. Satuan untuk laju reaksi adalah mol/liter detik atau Molaritas/detik.
            Apabila ada reaksi :
            aA + bB → cC + dD
            maka lajunya untuk tiap senyawa atau unsur adalah:
            Rumus
            Keterangan:
·         Tanda negatif menunjukkan reaktan yang semakin berkurang tiap waktu/ sekon.
·         Tanda positif menunjukkan produk yang semakin bertambah tiap waktu/ sekon.
            Untuk hukum laju reaksinya sendiri dapat dirumuskan sebgai berikut:
            Contoh terdapat sebuah reaksi:
            aA + bB → cC + dD
            Maka rumus dalam hukum laju reaksinya adalah:
            Rumus
            Keterangan:
  • k merupakan tetapan laju reaksi yang nilainya tetap
  • x dan y merupakan orde dari masing-masing senyawa/ unsur
  • apabila ditanyakan tingkat reaksi total atau orde reaksi total, maka itu adalah x + y
            Nilai k dapat berubah sesuai dengan tingkat(orde) reaksi totalya. Berikut beberapa kurva tentang pengaruh orde reaksi terhadap konsentrasi dan laju reaksi:
            Gambar 1
            Terlihat pada orde reaksi nol, konsentrasi pereaksi tidak nerpengaruh terhadap laju reaksi.
            Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika penghitungan laju reaksi:
1.      Hukum laju reaksi hanya dapat dilakukan melalui beberapa percobaan (eksperimen) dengan menetukan laju reaksi dari konsentrasi awal akan diperoleh orde awal dapat diperoleh persamaan laju reaksi ke 1, kemudian laju reaksi dari konsentrasi ke dua akan diperoleh orde ke 2 dan diperoleh persamaan laju reaksi ke 2, dan seterusnya, kemudian dengan beberapa eliminasi akan diperoleh ketetapan dan orde dalam percobaan.
2.      Tingkat reaksi merupakan pangkat dari konsentrasi awal pereaksi, bukan hasil reaksi.
3.      Tingkat reaksi tidak ada hubunganya dengan koefisien persamaan reaksi.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi
  1. Luas Permukaan
            Semakin besar luas permukaan, maka laju reaksi akan semakin cepat. Dapat dilihat ketika kita sedang melarutkan gula pasir dengan gula batu pada teh atau kopi, disana kita dapat melihat gula pasir aka lebih cepat larut dibanding gula batu, hal itu dikarenakan luas permukaan sentuh gula pasir lebih luas disbanding gula batu, apalagi bila kita menggunakan gula halus akan sangat cepat larutnya.
  1. Konsentrasi zat
            Semakin besar konsentrasi suatu zat, maka laju reaksinya akan semakin cepat. Dapat kita lihat pada saat orde reaksinya orde total reaksinya 2 akan terlihat laju reaksi akan meningkat sebanyak fungsi kuadrat untuk tiap konsentrasi.
  1. Suhu
            Semakin besar suhu suatu sistem pada reaksi, maka laju reaksi akan semakin cepat. Dapat dilihat ketika kita melarutkan gula pada air hangat akan lebih cepat dibandingkan air biasa. Oleh karena itu, jika ada kenaikan suhu sebesar ∆T⁰C menjadikan reaksi berlangsung n kali lebih cepat atau dapat dirumuskan sebagai :
Rumus
  1. Katalis
            Fungsi katalis pada laju reaksi dapat meningkatkan laju reaksi dan tidak akan mempengaruhi hasil reaksi.


C. Tumbukan dan laju reaksi
            1. Tumbukan dan konsentrasi awal pereaksi
            Pada suatu zat terdapat partikel-partikel, semakin besar konsentrasi suatu zat, maka akan semakin banyak pula partikel-partikel suatu zat. Oleh karena itu dapat dikatakan semakin banyak tumbukan efektif, maka laju reaksi semakin cepat.
2. Tumbukan  dan luas permukaan
            Semakin besar luar permukaan, maka peluang terjadinya tumbukan semakin besar, berarti terjadinya laju reaksi akan semakin cepat.     
3. Tumbukan, suhu dan luas permukaan
            Semakin tinggi suhu, energi kinetik partikel semakin besar, maka peluang tumbukan semakin besar, berarti laju reaksi semakin cepat.


D. Cara mengendalikan laju reaksi untuk mencegah kerusakan pangan
1.  Menyimpan pangan pada suhu rendah, misalnya dilemari es atau pendingin lainnya.  
            Suhu rendah akan membuat reaksi penguraian pangan melambat pembusukan.
2.  Menyimpan bahan pangan pada ruang bebas oksigen .
            Oksigen merupakan oksidator kuat terhadap bahan pangan, jika dihambat, maka reaksi penguraian pangan pun akan terhambat.
            3.  Penambahan bahan pengawet pada makanan
            Penambahan bahan pengawet ini berfungsi untuk menghambat kerja enzim yang dibutuhkan bakteri atau jamur. Jadi, bakteri sulit berkembang biak..
            4.  Penambahan asam atau garam pada makanan
            Penambahan ini menyebabkan enzim yang emempercepat laju reaksi perusakan pangan tidak dapat berkeja secara optimum sehingga menghambat kerrusakan bahan pangan.

Soal:

(SBMPTN/2016/236)
1.  Berdasarkan reaksi berikut:
     Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-
     Bila pada saat tertentu laju pembentukan Be(OH)42- adalah 6,0 mol L-1 s-1, maka laju penguraian OH- adalah...
(A) 2,0 mol L-1 s-1
(B) 3,0 mol L-1s-1
(C) 6,0 mol L-1 s-1
(D) 12,0 mol L-1 s-1
(E) 36,0 mol L-1 s-1
Jawaban         : D
Pembahasan    :
Diketahui        :
Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-
v Be(OH)42-     : 6 mol L-1 s-1
Ditanyakan:  v OH- =...?
Jawab              :
  • Menyetarakan reaksi:
Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-
Menjadi:
Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-  (Ternyata sudah setara)
  • Mencari laju OH-,dengan menggunakan perbandingan koefisien:
$ \text{r ditanyakan}^{-} = \frac {\text{koefisien yang ditanyakan}} {\text{koefisien yang diketahui} } \times \text{r yang diketahui} $

$ \text{r OH}^{-} = \frac {\text{koefisien OH}^{-}} {\text{koefisien Be}(\text{OH})_{4}^{2-} } \times \text{r Be}(\text{OH})_{4}^{2-} $

$ \text{r OH}^{-} = \frac {2} {1} \times 6 $

$ \text{r OH}^{-} = 12 \text{ mol L}^{-1} \text{s}^{-1} $

Jawaban D

(SBMPTN/2014/523)
2.  Pada temperature 500K laju reaksi:
     NO2(g) + CO(g) → NO(g) + CO2(g)
     Disajikan dalam grafik berikut
    Grafik
     Berdasarkan grafik tersebut, maka laju reaksinya adalah
(A) r = k [NO]
(B) r = k [NO2]2
(C) r = k [CO]
(D) r = k [NO2] [CO]
(E) r = k [NO­­2] [CO]-1
Jawaban         : A
Pembahasan    :
Diketahui        :
grafik diatas
Ditanyakan      : persamaan laju reaksi =...?
Jawab              :
  • Pada grafik diatas diperoleh orde x milik konsentrasi NO2 adalah 0, dan orde y milik konsentrasi CO  adalah 1
  • Masukkan pada persamaan laju reaksi:
V =
 (UM-UGM/2017/813)
3. Jika diketahui data percobaan laju reaksi A + B → C + D  sebagai berikut:
[A] (M)
[B] (M)
V (M/s)
0,1
0,1
0,05
0,1
0,2
0,10
0,2
0,4
0,80
     Maka laju reaksi saat konsentrasi [A] = 0,4 M dan [B] = 0,8 M adalah..
(A) 1,2 M/s
(B) 1,6 M/s
(C) 2,4 M/s
(D) 3,2 M/s
(E) 6,4 M/s
Jawaban         : E
Pembahasan    :
Diketahui        :
Percobaan:
[A] (M)
[B] (M)
V (M/s)
0,1
0,1
0,05
0,1
0,2
0,10
0,2
0,4
0,80

Ditanyakan      : laju reaksi {pada saat [A] = 0,4 M dan [B]} = 0,8 M =...?
Jawab              :
  • Mencari orde x dengan melihat percobaan pada tabel [A], melihat nilai konsentrasi yang sama

(UM-UGM/2017/713)
4. Diketahui data Percobaan penentuan  orde reaksi sebagai berikut:
No
[X] (M)
[Y] (M)
Waktu Reaksi
(menit)
1
0,1
0,1
16
2
0,1
0,2
18
3
0,4
0,4
1

    Waktu reaksi pada saat konsentrasi [X] dan konsentrasi [Y] masing-maisng 0,2 M adalah...
(A) 2 menit
(B) 3 menit
(C) 4 menit
(D) 5 menit
(E) 6 menit
Jawaban         : C
Pembahasan    :
Diketahui        :
No
[X] (M)
[Y] (M)
Waktu Reaksi
(menit)
1
0,1
0,1
16
2
0,1
0,2
18
3
0,4
0,4
1

Ditanyakan      : Waktu reaksi pada saat [X] dan [Y] adalah 0,2 M =...?
Jawab              :

­­­(UM-UGM/2017/813)
8.         Laju reaksi semakin besar dengan penggunaan katalis.
                                    SEBAB
            Katalis dapat meningkatkan energi aktivasi suatu reaksi.
Jawaban         : C (pernyataan benar dan alasan salah)
Jawab              : Pernyataannya itu benar, tapi alasan nya salah. Karena katalis akan menurunkan                   
                           energi aktivasi. Jadi jawabannya C

2Oke, kita langsung ke contoh soalnya
Jadi, jawabannya A

LAJU REAKSI



Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh....

Oke guys, bertemu lagi dengan saya, di Fantastic midbrain....
Kali ini kita akan membahas materi mengenai laju reaksi...
Laju reaksi? Apa sih itu? Bentar.. Laju? Kayak penah dengerkan? Laju loh.. itu tu..
(Lapak sebelah) yap, benar.. kali ini kita akan membahas laju atau disebut juga kecepatan kayak di fisika, namun disini tuh bedanya kita akan mengukur laju dari sebuah reaksi loh..
Penasaran? Pasti penasaran lah...
Oke langsung saja kita ke materinya J

A. Pengertian dan Hukum Laju Reaksi
            Laju Reaksi dalam kimia dapat dinyatakan sebagai berikut:
            Pereaksi (reaktan) → Hasil reaksi (produk)
            Kemudian dapat diartikan sebagai: Berkurangnya jumlah pereaksi untuk tiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk tiap satuan waktu. Satuan untuk laju reaksi adalah mol/liter detik atau Molaritas/detik.
            Apabila ada reaksi :
            aA + bB → cC + dD
            maka lajunya untuk tiap senyawa atau unsur adalah:
            Rumus
            Keterangan:
·         Tanda negatif menunjukkan reaktan yang semakin berkurang tiap waktu/ sekon.
·         Tanda positif menunjukkan produk yang semakin bertambah tiap waktu/ sekon.
            Untuk hukum laju reaksinya sendiri dapat dirumuskan sebgai berikut:
            Contoh terdapat sebuah reaksi:
            aA + bB → cC + dD
            Maka rumus dalam hukum laju reaksinya adalah:
            Rumus
            Keterangan:
  • k merupakan tetapan laju reaksi yang nilainya tetap
  • x dan y merupakan orde dari masing-masing senyawa/ unsur
  • apabila ditanyakan tingkat reaksi total atau orde reaksi total, maka itu adalah x + y
            Nilai k dapat berubah sesuai dengan tingkat(orde) reaksi totalya. Berikut beberapa kurva tentang pengaruh orde reaksi terhadap konsentrasi dan laju reaksi:
            Gambar 1
            Terlihat pada orde reaksi nol, konsentrasi pereaksi tidak nerpengaruh terhadap laju reaksi.
            Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika penghitungan laju reaksi:
1.      Hukum laju reaksi hanya dapat dilakukan melalui beberapa percobaan (eksperimen) dengan menetukan laju reaksi dari konsentrasi awal akan diperoleh orde awal dapat diperoleh persamaan laju reaksi ke 1, kemudian laju reaksi dari konsentrasi ke dua akan diperoleh orde ke 2 dan diperoleh persamaan laju reaksi ke 2, dan seterusnya, kemudian dengan beberapa eliminasi akan diperoleh ketetapan dan orde dalam percobaan.
2.      Tingkat reaksi merupakan pangkat dari konsentrasi awal pereaksi, bukan hasil reaksi.
3.      Tingkat reaksi tidak ada hubunganya dengan koefisien persamaan reaksi.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi
  1. Luas Permukaan
            Semakin besar luas permukaan, maka laju reaksi akan semakin cepat. Dapat dilihat ketika kita sedang melarutkan gula pasir dengan gula batu pada teh atau kopi, disana kita dapat melihat gula pasir aka lebih cepat larut dibanding gula batu, hal itu dikarenakan luas permukaan sentuh gula pasir lebih luas disbanding gula batu, apalagi bila kita menggunakan gula halus akan sangat cepat larutnya.
  1. Konsentrasi zat
            Semakin besar konsentrasi suatu zat, maka laju reaksinya akan semakin cepat. Dapat kita lihat pada saat orde reaksinya orde total reaksinya 2 akan terlihat laju reaksi akan meningkat sebanyak fungsi kuadrat untuk tiap konsentrasi.
  1. Suhu
            Semakin besar suhu suatu sistem pada reaksi, maka laju reaksi akan semakin cepat. Dapat dilihat ketika kita melarutkan gula pada air hangat akan lebih cepat dibandingkan air biasa. Oleh karena itu, jika ada kenaikan suhu sebesar ∆T⁰C menjadikan reaksi berlangsung n kali lebih cepat atau dapat dirumuskan sebagai :
Rumus
  1. Katalis
            Fungsi katalis pada laju reaksi dapat meningkatkan laju reaksi dan tidak akan mempengaruhi hasil reaksi.

C. Tumbukan dan laju reaksi
            1. Tumbukan dan konsentrasi awal pereaksi
            Pada suatu zat terdapat partikel-partikel, semakin besar konsentrasi suatu zat, maka akan semakin banyak pula partikel-partikel suatu zat. Oleh karena itu dapat dikatakan semakin banyak tumbukan efektif, maka laju reaksi semakin cepat.
2. Tumbukan  dan luas permukaan
            Semakin besar luar permukaan, maka peluang terjadinya tumbukan semakin besar, berarti terjadinya laju reaksi akan semakin cepat.     
3. Tumbukan, suhu dan luas permukaan
            Semakin tinggi suhu, energi kinetik partikel semakin besar, maka peluang tumbukan semakin besar, berarti laju reaksi semakin cepat.

D. Cara mengendalikan laju reaksi untuk mencegah kerusakan pangan
1.  Menyimpan pangan pada suhu rendah, misalnya dilemari es atau pendingin lainnya.  
            Suhu rendah akan membuat reaksi penguraian pangan melambat pembusukan.
2.  Menyimpan bahan pangan pada ruang bebas oksigen .
            Oksigen merupakan oksidator kuat terhadap bahan pangan, jika dihambat, maka reaksi penguraian pangan pun akan terhambat.
            3.  Penambahan bahan pengawet pada makanan
            Penambahan bahan pengawet ini berfungsi untuk menghambat kerja enzim yang dibutuhkan bakteri atau jamur. Jadi, bakteri sulit berkembang biak..
            4.  Penambahan asam atau garam pada makanan
            Penambahan ini menyebabkan enzim yang emempercepat laju reaksi perusakan pangan tidak dapat berkeja secara optimum sehingga menghambat kerrusakan bahan pangan.

Soal:
(SBMPTN/2016/236)
1.  Berdasarkan reaksi berikut:
     Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-
     Bila pada saat tertentu laju pembentukan Be(OH)42- adalah 6,0 mol L-1 s-1, maka laju penguraian OH- adalah...
(A) 2,0 mol L-1 s-1
(B) 3,0 mol L-1s-1
(C) 6,0 mol L-1 s-1
(D) 12,0 mol L-1 s-1
(E) 36,0 mol L-1 s-1
Jawaban         : D
Pembahasan    :
Diketahui        :
Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-
v Be(OH)42-     : 6 mol L-1 s-1
Ditanyakan:  v OH- =...?
Jawab              :
  • Menyetarakan reaksi:
Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-
Menjadi:
Be(OH)2 + 2 OH- → Be(OH)42-  (Ternyata sudah setara)
  • Mencari laju OH-,dengan menggunakan perbandingan koefisien:
Cari
(SBMPTN/2014/523)
2.  Pada temperature 500K laju reaksi:
     NO2(g) + CO(g) → NO(g) + CO2(g)
     Disajikan dalam grafik berikut
    Grafik
     Berdasarkan grafik tersebut, maka laju reaksinya adalah
(A) r = k [NO]
(B) r = k [NO2]2
(C) r = k [CO]
(D) r = k [NO2] [CO]
(E) r = k [NO­­2] [CO]-1
Jawaban         : A
Pembahasan    :
Diketahui        :
grafik diatas
Ditanyakan      : persamaan laju reaksi =...?
Jawab              :
  • Pada grafik diatas diperoleh orde x milik konsentrasi NO2 adalah 0, dan orde y milik konsentrasi CO  adalah 1
  • Masukkan pada persamaan laju reaksi:
V =
 (UM-UGM/2017/813)
3. Jika diketahui data percobaan laju reaksi A + B → C + D  sebagai berikut:
[A] (M)
[B] (M)
V (M/s)
0,1
0,1
0,05
0,1
0,2
0,10
0,2
0,4
0,80
     Maka laju reaksi saat konsentrasi [A] = 0,4 M dan [B] = 0,8 M adalah..
(A) 1,2 M/s
(B) 1,6 M/s
(C) 2,4 M/s
(D) 3,2 M/s
(E) 6,4 M/s
Jawaban         : E
Pembahasan    :
Diketahui        :
Percobaan:
[A] (M)
[B] (M)
V (M/s)
0,1
0,1
0,05
0,1
0,2
0,10
0,2
0,4
0,80

Ditanyakan      : laju reaksi {pada saat [A] = 0,4 M dan [B]} = 0,8 M =...?
Jawab              :
  • Mencari orde x dengan melihat percobaan pada tabel [A], melihat nilai konsentrasi yang sama

(UM-UGM/2017/713)
4. Diketahui data Percobaan penentuan  orde reaksi sebagai berikut:
No
[X] (M)
[Y] (M)
Waktu Reaksi
(menit)
1
0,1
0,1
16
2
0,1
0,2
18
3
0,4
0,4
1

    Waktu reaksi pada saat konsentrasi [X] dan konsentrasi [Y] masing-maisng 0,2 M adalah...
(A) 2 menit
(B) 3 menit
(C) 4 menit
(D) 5 menit
(E) 6 menit
Jawaban         : C
Pembahasan    :
Diketahui        :
No
[X] (M)
[Y] (M)
Waktu Reaksi
(menit)
1
0,1
0,1
16
2
0,1
0,2
18
3
0,4
0,4
1

Ditanyakan      : Waktu reaksi pada saat [X] dan [Y] adalah 0,2 M =...?
Jawab              :

­­­(UM-UGM/2017/813)
5.         Laju reaksi semakin besar dengan penggunaan katalis.
                                    SEBAB
            Katalis dapat meningkatkan energi aktivasi suatu reaksi.
Jawaban         : C (pernyataan benar dan alasan salah)
Jawab              : Pernyataannya itu benar, tapi alasan nya salah. Karena katalis akan menurunkan                   
                           energi aktivasi. Jadi jawabannya C

2Oke, kita langsung ke contoh soalnya
Jadi, jawabannya A

Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Newer Posts
Older Posts

About Us



5 Ranger, 5 Kekuatan, 5 Elemen, akan siap beraksi untuk membantu kalian di sini!!


Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

Categories

Apa itu 'kimia'? (1) biobrain (2) bioteknologi (1) Chemiebrain (3) fisika SMA (1) fisika SMA kelas 10 (1) Fun Fact! (1) Hakikat Fisika (1) Mathbrain (5) Physsbrain (4)

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (2)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  January 2022 (1)
  • ▼  2019 (8)
    • ►  August 2019 (1)
    • ►  June 2019 (1)
    • ▼  February 2019 (4)
      • PHYSSBRAIN : Rumus Gerak Parabola atau Gerak Peluru
      • Role Mode : Al-Khawarizmi (Bapak Aljabar)
      • Mathbrain : EKSPONENSIAL (Persamaan dan Fungsi Eks...
      • Chemiebrain : Laju Reaksi
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (6)
    • ►  December 2018 (6)

Followers

Search This Blog

Popular Posts

  • Physsbrain : Kinematika bagian 1 (GLB dan GLBB)
    Halo semuanya.. ^_^ Kalian tahu ga? Bahwa semua makhluk atau benda yang ada di dunia ini bergerak. Ada yang bergerak sendiri, ata...
  • Mathbrain : LOGARITMA Bagian 1 (Pengertian dan Sifat-Sifat)
    Assalamu'alaikum Wr. Wb. Halo sahabat midbrain, apa kabar? bagaimana belajarnya? Apakah sudah sesuai harapan atau masih ada kend...
  • Biobrain : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP
    Assalamu’alaikum Wr. Wb. Halo sahabat midbrain, apa kabar? Bagaimana belajarnya? Apakah sudah sesuai harapan atau masih ada ke...

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates